jump to navigation

Gusarku Januari 31, 2010

Posted by F4iz in Lepas.
13 comments

“Entah setan mana yang telah merampas ibaku pada orang yang tidak pernah mau mengerti orang lain!”

“Wah ada apa, Iz? kayaknya marah besar ya?”

“Tidak besar lagi, Cin. Ini bom yang meledaknya sudah kelewat batas waktunya.”

“Iya, kamu marah sama siapa?”

“Aku tidak marah sama siapa-siapa, aku marah kepada siapapun yang tidak mau mengerti orang lain!”

“Iya siapa yang tidak mau mengerti orang lain?”

“Banyak, Cin. Hampir semua orang di tempatku tidak mau mengerti aku.”

“Benar mereka yang tidak mengerti kamu atau malah sebaliknya kamu yang tidak mau mengerti mereka?”

“Hah. Aku tidak mengerti mereka? Maaf, Cin. Aku selalu mengabulkan apapun yang mereka mau dariku. Tapi mereka selalu serampangan bahkan sering mendzolimi aku.”

“Sebentar-sebentar, kamu tidak lagi sentimen sama salah seorang dari mereka?”

“Kurang apa coba, Cin. Semua yang mereka inginkan dari bantuanku telah aku persembahkan untuk mereka.”

“Mengapa gusar itu muncul pada dirimu, ketika mereka tidak membalas setimpal dengan apa yang kamu berikan untuk mereka? itu pasti karena ketulusan yang kamu punya belum sepenuhnya standar dalam ukuran penghambaanmu kepadaNya. Belajarlah untuk tidak menuntut apapun dari mereka, apalagi penghargaan atau penghormatan dari mereka sebagai balasan dari apa yang telah kamu lakukan untuk mereka. Jadikanlah Allah satu-satunya pembalas terbaik bagi apapun yang telah kamu persembahkan untuk mereka.”

“Waduh, malah aku yang disalahkan!”

“Karena memang cara berpikirmu salah, Iz.”

“Lalu aku harus bagaimana lagi, Cin? Terus terang aku menjadi tidak nyaman bersama mereka.”

“Berlatihlah sabar, Iz. Memang bersabar tidak mudah. Bahkan sangat mudah diucapkan daripada diupayakan untuk merealisasi. Namun, ketidakmudahan itu akan menjadi mudah jika kamu benar-benar mau menghias dirimu dengan sifat mulia itu. Jadikanlah perlakuan mereka itu motivasi untuk melatih dirimu sabar. Tata kembali niatmu setiap berbuat baik, hilangkan harapan agar mereka juga memperlakukan sama dengan apa yang kamu lakukan untuk mereka. Biarkan Allah yang membalas kebaikanmu, karena mereka tidak akan pernah punya cukup kuasa untuk membalas kebaikan yang dibuat olehmu. Begitu juga sebaliknya kamu tidak akan pernah mampu membalas sama kebaikan yang mereka lakukan untukmu.

Anggap saja itulah kemampuan yang mereka miliki untuk membalas kebaikanmu. Jangan pernah menuntut lebih dari mereka yang tidak jauh beda denganmu yang tidak memiliki cukup energi membalas kebaikan yang diberikan dengan kebaikan yang sama. Selain itu anggap semua yang terjadi adalah teguran bagimu, agar kamu kembali mengevaluasi dirimu.”

“Iya, Cin. Terima kasih. Akhirnya cukup ringan beban amarah yang beberapa hari ini terasa berat membebani diriku.”

“Begitulah amarah, Iz. Karena itu jangan pernah merasa nyaman dengan amarahmu itu. Maafkanlah mereka, ok!”

“Ok, Insya Allah!”

Aku Berharap Januari 24, 2010

Posted by F4iz in Kupas.
Tags: , , ,
10 comments

“Aku berharap dapat belajar lebih berarti, Cin.”

“Sudah selayaknya kamu berpikir begitu, Iz. Hari kemaren adalah bahan ajar berharga bagi kehidupanmu hari ini.  Aktivitas yang berarti hari ini adalah harapan keberartian untuk hari esok. Begitu seterusnya.”

“Apa maksud gambar di atas, Iz?”

“Aku menginginkan diriku sebagaimana orang di gambar itu. Terasa ada pemandangan yang menyejukkan. Menyelinap menguasai ruang pikirnya. Pasti ketenangan terserap sempurna memenuhi ruang-ruang kosong jiwanya. Dalam keterasingannya itu dia akan mendapatkan inspirasi yang berarti bagi kehidupannya.”

“Apakah hal itu juga akan terjadi pada dirimu, jika dirimu berada sama dalam kondisi orang itu?”

“Aku yakin begitu! Karena hari ini Bunda Intan bilang bahwa Rasulullah SAW pernah bersabda: … Keberuntungan bagi orang-orang yang terasing.”

“Maksud terasing?”

“Mereka yang dianggap asing diantara orang-orang yang lalai, karena mereka melakukan ketaatan kepada Allah.”

“Yakin, Iz. Kamu yakin memilih jalan terasing itu?”

“Harus yakin dong, Cin. Bukannya kamu sendiri yang bilang agar aku selalu yakin dengan apa yang aku pilih?”

“Selamat deh kalau gitu. Semoga bimbingan Allah selalu bersama hari-harimu, Iz.”

“Amiin”

Peluang Januari 22, 2010

Posted by F4iz in Kupas.
Tags: , , ,
4 comments

“Ternyata memulai itu bukan sesuatu yang mudah!”

“Itulah kenyataannya, Iz.  Itulah kenyataan betapa beratnya kita memanfaatkan kesempatan yang kita punya. Namun begitu, bukan berarti kita terhormat dengan membiarkannya tanpa ada upaya melaluinya.”

“Yup! sebuah peribahasa yang aku dapatkan hari ini adalah: Cinta adalah peluang”

“Apa maksudnya dari ungkapan itu?”

“Ungkapan itu bermakna: Memanfaatkan dan menyadari adanya peluang adalah cara lain kita mengungkapkan rasa cinta kita kepada keindahan proses.”

“Waw, Andai semua menyadarinya. Pasti tidak akan ada seorangpun rela untuk menyia-nyiakannya! Dari mana kamu dapatkan ungkapan indah itu?”

“Kuliah subuh pagi tadi bersama Bunda Rina. Bahkan Bunda Rina mengatakan bahwa manusia terjelek, adalah yang menginginkan tercapainya impiannya sedangkan  satu langkah pun belum dimulainya.”

“Semestinya kamu lebih sabar menjalaninya, Iz. Bersamamu orang-orang yang bijak. Bersamamu orang-orang yang siap untuk membantu membangkitkan semangatmu, ketika gelombang bosan menerpa prosesmu.”

“Iya, Cin. Akan aku mulai! dan akan selalu aku mulai!”

“Begitu dong!!”

Memulai Januari 21, 2010

Posted by F4iz in Lepas.
Tags: , , ,
2 comments

“Hingga hari ini belum juga aku mulai, Cin.”

“Apanya yang belum kamu mulai?”

“Menulis daftar orang-orang sukses yang pernah aku temui?”

“Yang begituan kau pending saja dulu, Iz. Bukankah prioritas utama sekarang, bagaimana kamu menjadi penghafal sekelas Bunda Mayamu?”

“Iya juga sih, tapi teman-temanku sudah pada sukses tuh. Mereka sudah berhasil berbagi dengan orang lain melalui tulisan-tulisan mereka.”

“Kamu jangan latah, Iz.  Mencapainya harus satu per satu. Fokuskan satu aktivitas dulu, baru kalau sudah kamu capai pindah ke aktivitas yang lain. Tata kembali niatmu, Jangan berbuat baik untuk diingat orang, tapi berbuatlah kebaikan agar dicintai ALLAH.”

“Maunya begitu, Cin. Tapi, belum sepenuhnya bisa.”

“Selalulah dicoba sejauh yang kamu mampu dan sebesar energi yang kamu miliki.”

“Insya Allah.”

Senyumnya Januari 18, 2010

Posted by F4iz in Lepas.
Tags: , ,
4 comments

“Ujian yang indah. Tidak pernah aku lalui ujian dengan riang, nyaris tanpa tekanan yang menghantui.”

“Ujian apa hari ini?”

“Sejarah bersama Bunda Susi. Bunda yang tiada henti membagi senyum tulusnya. Ada ketenangan menyelinap setiap aku bertemu dan menerima ilmunya. Benar-benar sosok bunda yang tidak menyeramkan.”

“Haha, Faiz, faiz. Semoga begitu adanya. Begitulah senyum yang tulus terbagi. Akan membuat orang yang mendapati senyumnya terasa lapang meluasi dirinya.”

“Benar, Cin. Benar sekali!”

Kerinduanku Januari 17, 2010

Posted by F4iz in Kupas.
Tags: , , ,
2 comments

“Diakhir kehidupannya seorang panglima perang yang mulia itu berkata: Kesibukanku berjihad membuatku jauh dari Al-Qur’an.”

“Siapa gerangan panglima mulia itu, Iz?”

“Khalid bin Walid, Cin.”

“Seorang Khalid yang telah mempraktekkan kehidupan jihad. Kehidupan yang banyak di sebut di dalam Al-Qur’an sebagai salah satu bentuk cinta tertinggi seorang insan, masih merindukan untuk merasakan keindahan mendalam ayat-ayat Al-Qur’an. Bagaimana denganmu yang tidak ada kesibukan yang berarti? tapi sangat berjarak dengan Al-Qur’an? bahkan lebih sering berdalih untuk menyegerakan pendekatan dengannya? Yang masih sering lebih memprioritaskan memahami selain Al-Qur’an? Pertanyaan-pertanyaan ini harus segera kamu jawab, Iz!”

“Pertanyaan yang sangat sulit untuk aku jawab.”

“Sebetulnya jawabannya itu ada pada kekuatan tekadmu untuk mendekatinya. Jawabannya tidak perlu kamu cari dimana-mana, tapi carilah pada kedalaman dirimu! Jadikanlah itu kerinduan terdalam bagimu. Bukankah kamu sudah tahu dan mengerti untuk mengukur kedekatanmu dengan Allah?”

“Iya, Cin. Seberapa banyak kedekatanku dengan Al-Qur’an sebanyak itu pula jarakku dengan Allah.”

“Tidak hanya dengan membacanya,  kedekatanmu dengan Allah dapat diukur sejauhmana kamu membaca, mentadaburi, dan mengamalkan isi Al-Qur’an dalam kehidupan hari-harimu. Sejauh itu pulalah kedekatanmu dengan Allah. Sebelum membaca, mentadaburi dan mengamalkannya jangan pernah kamu merasa telah berhasil dekat denganNya. Walau sebenarnya Allah sangat dekat dan lebih dekat dari urat lehermu.”

“Lalu?”

“Kedekatanmu denganNya berjarak, jika kamu menjauh.”

“Jadi aku harus selalu membaca, mentadaburi dan mengamalkan Al-Qur’an? jika ingin selalu berdekatan dengan Allah?”

“Ya begitulah salah satu cara yang dapat kamu tempuh. Selain juga jangan lupa melaksanakan amal-amal kebaikan yang lainnya, dan menjauhi laranganNya.”

“Ok, insya Allah.”

Bekalku Januari 16, 2010

Posted by F4iz in Kupas.
Tags: , ,
8 comments

“Tahu tidak, Cin. Seorang Abdurrahman bin Auf. Salah seorang Sahabat Nabi SAW dari sepuluh sahabat yang dikabarkan sebagai penghuni surga. Sahabat itu masuk surga dengan merangkak, Cin. Lalu bagaimana dengan aku, Cin? Sungguh bekalku tidak akan mampu sebagaimana sahabat mulia itu.”

“Karena itu, Iz. Sehebat Abdurrahman bin Auf saja begitu. Kalau kamu tidak persiapkan dari sekarang, bagaimana kamu dapat melalui jalan menuju surga? Janganlah meremehkan sekecil dan seremeh bagaimanapun dosa yang kamu lakukan. Teruslah beristighfar. Karena hanya dengan istighfar benak, hati dan segenap sisi negatif dari dirimu dapat kamu bersihkan. Disamping juga akan memberimu energi yang berlebih.”

“Insya Allah. Berapa istighfar yang harus aku baca, Cin?”

“Faiz, jangan pernah bermimpi menjadi penghuni surga, jika kamu mengukur sebuah amal dengan hitungan angka!”

“Eit, terus?”

“Kamu membaca istighfar tiada henti selama hidupmu juga, kamu tidak akan pernah dapat memenuhi syarat menjadi orang yang bersyukur! Hanya karena Rahmat Allah jualah kamu dapat memenuhinya. Ingat itu!”

“Iya, Cin.”

“Karena itu, Bacalah sebanyak-banyaknya istighfar. Sejauh yang kamu bisa. Mintalah selalu dari Allah untuk membimbingmu.”

“Hadir”

Kesuksesan Kita Januari 15, 2010

Posted by F4iz in Kupas.
Tags: , ,
add a comment

“Doa yang selalu Rasulullah SAW panjatkan dalam setiap sujudnya adalah: Rabb Ighfir li. Ya Allah ampuni hamba. Dan Ya Muqallibal qulub tsabbit qalby ‘ala dinik. Wahai Allah yang membolak-bolakkan hati, teguhkan hatiku kepada agamaMu.”

“Dari siapa kamu tahu Rasulullah SAW memanjatkan doa itu dalam setiap sujudnya?”

“Bunda Intan, Cin. Beliau itu selalu menyertakan Rasulullah dalam perbincangannya.”

“Begitulah orang-orang yang mencintai Rasulullah, Iz. Tanda orang yang sedang  mencinta adalah banyak menyebut orang yang dicintainya dalam obrolannya. Tidak kalah pentingnya  dalam mencintai Rasulullah SAW juga harus mencontoh Rasulullah dan mengaplikasikannya dalam setiap peri kehidupan kita. Karena Rasulullah adalah model bagi kesuksesan kita dunia akhirat.”

Kesedihanku Januari 14, 2010

Posted by F4iz in Kupas.
Tags: , , , , ,
6 comments

“Bunda Intan hari ini bercerita tentang seorang sahabat Nabi SAW. Sahabat Nabi itu masih belia. Suatu hari Rasulullah memintanya untuk mengutarakan keinginan terbesarnya dalam hidup. Sahabat yang masih belia itu menjawab bahwa keinginan terbesarnya adalah menjadi teman Rasulullah di surgaNya kelak. Kemudian Rasulullah menyuruhnya untuk senantiasa memperbanyak sujud.”

“Subhanallah. Sebuah kisah yang luar biasa, Iz. Di mana para pemuda-pemudi sekarang dari visi mulia sahabat itu? Sangat jauh berbeda dan nyaris tidak ada satu sifat generasi muda sahabat Nabi SAW itu  yang melekat yang dapat kita lihat dari generasi muda sekarang. Seorang pemuda yang semestinya masih senang bermain-main dalam hidupnya, sudah memiliki tujuan yang mulia dan terarah.”

“Itulah kemudian, yang membuatku sedih, Cin. Aku termasuk dalam generasi muda yang jauh dari visi mulia sahabat Nabi itu.”

“Alhamdulillah, kamu masih memiliki kesedihan itu. Dengan demikian kamu dapat selalu memperbaiki dirimu. Tidak ada kata terlambat untuk sebuah kebaikan.”

Kisah yang Menggerakkan! Januari 13, 2010

Posted by F4iz in Kupas.
Tags: , ,
add a comment

“Kisah apa yang paling berpengaruh dalam hidupmu, Iz?”

“Kisah tentang rasa syukur Rasulullah SAW yang terungkap dalam sholatnya. Kakinya yang bengkak mengundang Aisyah Ra.  mempertanyakan pelaksanaan ibadah yang tiada henti, sedangkan beliau telah terjamin masuk surga. Rasulullah menjawab: tidak bolehkah aku menjadi manusia yang bersyukur?”

“Manifestasi kata syukur yang luar biasa!”

“Kisah itu selalu menjadi pengingat bagiku. Rasulullah yang sudah dijamin mendapat pengampunan bagi dosa yang telah dan akan dilakukan ,serta jaminan masuk surga saja rela kakinya bengkak dan terluka sebagai bukti syukurnya. Apalagi seorang aku yang berjibun dosa, bukankah harus lebih keras lagi beribadah? Sungguh kisah itu cukup memberiku energi untuk selalu bergerak menuju keberartian. Kisah yang menggerakkan!”